05 September 2020

Kajian Budaya Islam Membangun Peradaban


Kajian budaya Islam dalam membangun peradaban kita akan mencoba dari perspektif hadis-hadis Nabi.
Untuk memulai hal demikian hadis nomor sembilan di kitab Sahih Bukhari tentang malu, rasanya sangat tepat memulai kajian ini.
Terlebih kebebasan berkreasi saat ini harus memiliki apakah senyawa dengan peradaban madani kemanusiaan.


عن أبي هريرة رضي الله عنه, عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "الإيمان 

بضع وستون شعبة, والحياء شعبة من الإيمان ".


Dari Abi Hurairah RA, Dari Nabi SAW berkata: “Iman itu enam puluhan bagian, Malu merupakan satu bagian dari Iman” HR Bukhori. 


Hadis serupa juga terdapat pada Hadis Muslim Nomor 35, Sunan Abu Daud nomor 4676, Sunan Tirmizi nomor 2009 dan 2614, Sunan Nasa'i nomor 5004, 5005 dan 5006, Sunan Ibn Majah nomor 57, dan Musnad Ahmad hadis nomor 8926, 9361, 9710 , 9748, dan 10512. 


Sebagai seorang yang beriman maka sifat malu sangat penting untuk terus dipelihara dalam perilaku sehari-sehari. Baik itu pada hubungan vertikal kepada Allah dan Horizontal kepada keluarga, masyarakat sosial. 


Sifat malu yang diinginkan Rasul ini bukan pada hal-hal kebaikan sehingga kita malu melakukannya tetapi lebih kepada sesuatu yang menimbulkan kemungkaran, kerusakan pada tatanan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. 


Malu akan ketidak ikut sertaan kita dalam membangun peradaban luhur kemanusiaan dengan melakukan hal-hal kebaikan berpositif dan meninggalkan hal remeh temeh seperti menghina atau merendahkan seseorang, kelompok suku dan agama. 


Keimanan seseorang seperti sinar terpancar menyinari dan menginspirasi lingkungan masyarakat. Segala kebaikan yang keluar dari ucapan dan perbuatannya menimbulkan perasaan malu berbuat kejahatan apalagi kalau melahirkan peradaban negatif yang menggeser nilai-nilai universal masyarakat sipil


Hal yang tergambar dalam hadis minimal seseorang yang melihat kerikil, duri dan sebagainya di jalanan maka secara spontan ia pun mencampakkannya agar tidak ada orang lain tercedera.


Dengan malu ini, Islam mengajak semua kita untuk selalu menebarkan kebaikan walaupun itu hanya sekedar senyuman apalagi mampu membuat orang tersenyum bahagia.


Penulis : H. Zulkarnain Nasution, Lc. M.Si Pengamat Sosial Budaya Islam Alumni Al-Azhar University Cairo Mesir