31 December 2021

Seruput Kopi Medan di Terminal Senen

Ruang Seruput Kopi Medan

Bagi penikmat perjalanan di Jakarta tentu mengenal terminal senen. Fasilitas umum yang berada di Jakarta Pusat ini menghubungkan ke semua tujuan sekitaran Jakarta. Dari mulai angkot, bus transjakarta dan bus transjabodetabek semua tersedia di terminal ini. 


Tak jauh di Timur Terminal hanya dengan menyeberang jalan umum sudah memasuki areal Stasiun Senen. Tentu ini sangat memberi kemudahan bagi yang ingin melanjutkan perjalanan dengan kereta api. 


Kalau diperhatikan di sebelah kiri kanan Terminal Senen ini. Sungguh membuat hati tergelitik, karena di terminal ini kita akan menemukan segala macam nama toko dengan istilah-istilah suku Batak. Baik yang berjualan makanan dan penjual buku bekas. Sepintas terlihat kejayaan perantau dari Batak Medan menguasai jantung perekonomian di terminal ini.


Bagi para perantau dari Medan, bila merindukan makanan dan oleh-oleh ciri khas Medan sangat mudah di temukan di pasar senen, pas sebelah selatan terminal. Jadi kalau mau cari ikan teri dan pangaronca makanan khas medan bisa langsung belanja ke senen. Jangan takut nyasar karena akses moda transportasi ke semua tujuan ada disini. 


Nah… kalau sudah capek dalam perjalanan mengelilingi Jakarta atau capek berbelanja. Jangan lupa mampir di ruang tunggu Terminal Senen. Karena disitu tersedia Kopi saji ala medan. Rasanya gurih, nikmat dan segar. Bagi penikmat kopi tidak salah untuk mencoba kopi Robusta Naga Sanghie Sidikalang di ruang tunggu terminal ini. Penyajiannya ala warung-warung kopi di Medan. Sekali seruput dijamin ketagihan. Selamat mencoba ya… 


Bersama Wawan Sinaga Penyaji kopi 


28 December 2021

Cover depan Kajian Cahaya Tafsir Ql-Qurân



https://youtu.be/KRmljyVW4vg
"Mohon doa dan dukungan para sahabat, teman karib dan sejawat keluarga. InsyaAllah dalam waktu dekat akan tayang KAJIAN CAHAYA TAFSIR AL-QURÂN (CTAQ) langsung bersama saya H. Zulkarnain Nasution, Lc. M.Si. Agar Video berjalan  lancar jangan lupa Subscribe chanel ini ya 🙏🙏🙏

Kompleksitas Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji di UIN Syaifudin Zuhri Purwekerto

Pertemuan Civitas akademis Fak. Dakwah bersama Tim Monitoring Pembimbing Manasik Bersertifikat.

Pelaksanaan sertifikasi Pembimbing Manasik Haji di UIN Syaifudin Zuhri (UIN-SAIZU) secara umum mempunyai pengalaman berbeda di setiap angkatannya. Ujar Dekan Fakultas Dakwah Prof. Dr  KH. Abdul Basit, M.Ag dalam temu silaturahmi bersama Tim Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Kemenag Pusat. 

Basit menambahkan lagi bahwa UIN SAIZU sudah menyelenggarakan dua kali Pembimbing Haji bersertifikat. Angkatan pertama diselenggarakan  secara Offline. Dengan melibatkan narasumber dari  UIN Semarang yang lebih dulu berpengalaman. 

Dan angkatan kedua terselenggara secara online. InsyaAllah angkatan ketiga akan diselenggarakan di awal tahun 2022 dengan memadukan sistem pembelajaran online dan offline. 


Menurut Basit Ditemukan beberapa kelemahan dalam penyelenggaraannya Pertama, Menyulitkan bila narasumber berganti-ganti atau bergeser dari jadwal yang telah ditetapkan. Berakibat pada Struktur kurikulum menjadikan tidak berurutan, materi dikhawatirkan tidak bersambung kepada peserta.


Kedua, Sarana prasarana masih kurang belum ada ruang besar tempat praktek manasik. Begitupun peralatan belum maksimal dalam memfasilitasi praktek. 


Ketiga, materi yg masih tumpang tindih. Apakah narasumber yang salah memahami atau perlu menjadi perhatian khusus kembali dalam menyusun silabus materi. 


Terakhir, peserta sangat variatif. Bahwa ditemukan peserta gak bisa ngaji tapi sudah mengikuti kegiatan dengan rajin. Diharapkan perlu regulasi yg mengatur  mekanisme spesifik untuk menjadi peserta harus punya kompetensi khusus. UIN selaku pelaksana teknis tidak ada aturan teknis yang mencegah beliau untuk tidak lulus. 


Sebagai Close Steatment Dekan dalam pertemuan itu bahwa saat ini peserta yang akan mengikuti Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji sangat terbatas. Dikarenakan KBIHU tidak memberangkatkan Jemaah Haji sehingga berpengaruh KBIHU tidak dapat mengirimkan peserta disebabkan minim anggaran. Maka perlu strategi baru utk mencari peserta dari guru agama dan lainnya.





27 December 2021

PANDEMI: Minat Pendaftar Haji Berkurang

Dari Kiri: Efrilen Hafizh, Zulkarnain Nasution, M. Husin Kasi PHU Kemenag Pemalang 

Dalam  kunjungan ke Kementerian Agama Kabupaten Pemalang (27/12) pada kegiatan pelaksanaan Validasi Data KBIHU.  Terdapat 11 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) aktif di wilayahnya. Menurut data yang disampaikan  M. Husin selaku Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah,  ada  sembilan puluh persen Calon Jemaah Haji di Kemenag Pemalang berafiliasi dengan KBIHU. 

Kantor Kemenag Pemalang berada tepat di tengah Kota persis depan alun-alun Kabupaten mempunyai 21.000 Calon Jemaah Haji masuk Daftar tunggu. Dengan ketersediaan porsi quota keberangkatan pertahun sekitar 650 Calon Jemaah Haji. 


Sejak terjadi penundaan keberangkatan diakibatkan pandemi Covid-19 maka masa tunggu keberangkatan Calon Jemaah Haji bertambah yang selama ini 28 tahun meningkat menjadi 30 tahun. 


Penundaan karena pandemi ini berdampak kepada menurunnya minat pendaftar haji yang semula 2500 orang pertahun menjadi 1200 orang pertahun. Turun Melampaui lebih lima puluh persen dari total pendaftar setiap tahunnya. Minat untuk mendaftar haji berkurang malah justru cenderung umrah. 


Akibat karena lamanya masa tunggu keberangkatan maka menjadi alasan sebagian Calon Jemaah Haji untuk menarik kembali uang porsi pendaftarannya alias membatalkan  keberangkatannya.  Ada empat alasan pembatalan porsi haji selama ini di Kemenag  Pemalang  Pertama, seperti dana talangan dari Koperasi Simpan Pinjam Jasa yang disalurkan ke jemaah tetapi tidak dapat dicicil pembayarannya oleh jemaah. Kedua, Masa tunggu terlalu lama hingga ingin mengalihkannya ke haji plus. Ketiga karena ingin dipakai untuk biaya berobat dan keempat, ingin digunakan biaya pendidikan anaknya. 


Terdapat pula jemaah lunas berangkat yang ditunda keberangkatannya akibat terjadinya Pandemi Covid-19 mengambil kembali biaya pelunasan untuk menambah kekurangan membeli tanah.

Di Sekretariat KBIHU Salafiyah 
Ruangan Penyelenggaraan Haji Pemalang

15 December 2021

Pegawai Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Mengikuti Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji

Gambar: Pembukaan oleh Subhan Cholid


Terkaget-terkaget dan gemetaran rasanya ketika Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Repulik Indonesia menunjuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai pelaksana Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji. Dimana pesertanya dari internal sendiri. Ujar Dr. Ahmad Sarbini, M.Ag dalam sambutannya. 


Sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati, menyampaikan bahwa sempat terpikir kenapa Ditjen PHU sebagai praktisi haji dan pemangku kebijakan yang hari-harinya fokus pada terselenggaranya haji dengan baik. Justru mengirimkan pegawainya untuk di sertifikasi menjadi pembimbing manasik haji di UIN Bandung. 


Apakah ini sengaja dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan proses sertifikasi pembimbing manasik haji di UIN Bandung. Dengan berpura-pura menjadi peserta sertifikasi pembimbing manasik haji, diiringi riuh tawa peserta.


Gambar: Suasana Pembukaan acara 


Pada kesempatan yang sama Subhan Cholid Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri sekaligus sebagai Pejabat Plt Sekretaris PHU menyampaikan peserta ini yang sudah para pakar dalam penyelenggaraan ibadah haji juga harus di evaluasi, sudah benar belum mereka menyelenggarakan haji itu. Sudah pantaskah mereka ini memegang sertifikat pembimbing.


Dalam penyelenggaraan Ibadah Haji masih dapat kita temukan beberapa geft antara yang dipahami dan realita yang dihadapi. Misalnya isu jemaah haji ketinggalan bis. Inikan sederhana tetapi di kampus di Fakultas Dakwah itu menjadi isu yang perlu dibicarakan. Padahal tidak ada istilah ketinggalan bis, yang ada jemaah ketinggalan temannya. 


Karena bis shalawat pengangkut jemaah haji dari penginapan ke Masjidil Haram terus beroperasi selama 24 jam. Bila yang dimaksud bis antar kota, satu kursi saja ada yang kosong, bis pengangkut jemaah itu tidak akan berangkat sebelum memastikan kalau kursi itu milik jemaah. Demikian penjelasan Subhan seraya membuka secara resmi acara tersebut.


Adapun acara dilaksanakan tanggal 12 sampai dengan 17 Desember selama 6 hari di Hotel Shakti Bandung.







12 December 2021

KUBAH GEREJA IMMANUEL SIMBOL TOLERANSI BANGSA

Kubah Bundar Gereja Immanuel Jakarta

Puncak gedung Gereja Immanuel memberikan tampilan yang indah dalam bentuk Kubah bundar menjadikan salah satu ciri khas gaya klasisisme yang dimiliki. 

Bagi penumpang Kereta Api, pemandangan ini bisa terlihat dari atas ruang tunggu keberangkatan Stasiun Gambir.  Bila menoleh pandangan ke sebelah timur stasiun akan tampak kubah bulat gereja dan dari sebelah barat akan terlihat Monumen Nasional yg menjulang tinggi dengan hamparan taman yg luas.  


Perhatian saya fokus pada Kubah bulat yang menjulang tinggi menghiasi langit Jakarta. Dihiasi dengan hiasan plasteran bunga teratai dengan enam helai daun. Bunga yang dipercaya merupakan sebuah simbol yang menyimbulkan tentang dewi cahaya di Mesir Kuno. 


Kubah yang berbentuk bulat itu juga berfungsi mengumpulkan cahaya kemudian dipancarkan keseluruhan interior yang memberikan kesan dramatis pada setiap titik sudut gereja. 


Gereja yang sudah dibangun sejak tahun 1834 oleh kolonial Belanda merupakan salah satu gereja tertua di Jakarta dengan kekhasan arsitekturnya yang menampilkan gaya Yunani  Italia, Berlin dan ciri Khas Negeri Kincir Angin Brlanda. 


Bila ditelusuri lebih dalam lagi gereja ini punya cerita tersendiri dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarannya. Halaman belakang gereja saat ini dihuni oleh masyarakat pribumi dan masyarakat urban yang mengadu nasib di Jakarta. Terdapat sebuah Mushalla ditengah-tengah padatnya pemukiman penduduk. 


Menurut informasi dari salah seorang warga yang sudah turun temurun menetap di area tanah belakang gereja  Bahwa dulu ketika masa kolonial Belanda hanya keluarga para jawara yang bergabung bersama Belanda yang diperbolehkan tinggal di tanah itu. Dan para jawara ini berasal dari keluarga Betawi Depok yang akhirnya karena satu alasan dan hal lainnya sebagian dari keturunan mereka mengikuti proses ibadah di gereja. 


Berjalannya waktu, tanah luas milik gereja itu menjadi tempat garapan kaum urban dari penjuru Indonesia yang ingin mengadu nasib di Jakarta. Di atasnya telah berdiri bangunan rumah, kos-kosan dan kontrakan. Sewa menyewa dan tukar guling kepemilikan bangunan menjadi hal yang lumrah dapat disaksikan kapan saja. 


Corak budaya, suku etnis dan agama menjadi satu kesatuan kemajemukan masyarakat kampung yang diberi nama Kampung Pejambon saat ini. Mereka sangat sadar bahwa tanah yang mereka tempati adalah milik gereja yang kapan saja dapat diambil gereja. 


Apalagi Gereja beserta tanahnya pada tahun 1988 telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Dan menurut kabar tanah yang sekarang mereka tempati telah berpindah hak kuasanya kepada TNI AD sejak Juni tahun 2013. 


Gereja Immanuel yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya, memberitahu kepada masyarakat seluruh dunia betapa toleransi dan harmonisnya masyarakat bangsa ini. Bangunan gereja yang dibangun Belanda itu tidak serta merta di hancurkan karena rasa kebencian terhadap Belanda yang telah menjajah Indonesia selama 3.5 abad lamanya. 


Selama tiga ratus tahun Belanda menikmati kekuasaannya dengan menanamkan penderitaan bagi masyarakat Indonesia yang teraniaya, dirampas dan diperkosa hak-haknya. Hal itu semua tidak membuat dendam yang berkepanjangan bagi bangsa ini. 


Begitupun angkatan perang KNIL Belanda, banyak anggotanya yang berasal dari pribumi Indo Hindia Belanda dapat di maafkan dan diajak bergabung bersama-sama seluruh rakyat Indonesia dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. 


Sangat banyak simbol-simbol toleransi pada bangsa Indonesia yang dengan mudahnya terlupakan oleh generasi pembangunan millennial saat ini. Dimana kebersamaan dan rasa persaudaraan yang saling melindungi dan memberi maaf sangat sulit terlaksana. Hanya karena ego sentris suku etnis kepercayaan. 


Dengan mudah dapat ditemukan taring kuasa komunal dari suku, etnis dan agama mayoritas menghegemoni yang minoritas. Terlebih-lebih organisasi kemasyarakatan dimanfaatkan juga oleh oknum tertentu untuk lebih menggenggam kue kemerdekaan. Sebagai contoh saat ini di Papua, KKB terang benderang mengusir suku, etnis dan agama berbeda dari tanahnya hanya karena demi kue kekuasaan. 


Perlu diingat bahwa buah kemerdekaan dari pendiri bangsa adalah konsensus Negara Pancasila merupakan buah pikir dan asah hati keluhuran masing-masing mereka. Mendahulukan kepentingan bersama tanpa meninggalkan nilai-nilai relegiusitas pemeluknya. 


Mayoritas merendahkan ego sentrisnya kepada minoritas hanya demi tercapainya hidup rukun bersaudara setanah air, sebangsa dan sebahasa menuju Indonesia satu dan jaya.