| Ilustrasi |
Islamophobia adalah suatu ketakutan Masyarakat akan agama Islam. Agama Islam di negara-negara Barat menjadi sesuatu agama yang menakutkan. Bahkan bukan hanya sampai disitu saja, Islam disini dianggap sebagai terorisme. Islam adalah agama yang penuh dengan kekerasan, kebencian, egois, tidak toleran dan membatasi pemeluknya dengan aturan-aturan yang ketat. Informasi semacam ini tertanam di sanubari masyarakat Eropa sehingga persepsi mereka terhadap Islam adalah kuno, ekstrem, agama yang membawa kehancuran dan sebagainya.
Istilah Islamophobia sendiri sudah digunakan semenjak tahun 1990an. Namun mulai didefinisikan pada 1997 sebagai rasa takut dan benci terhadap Islam lalu membawa kepada takut dan tidak suka kepada orang Islam, juga berdampak kepada mendiskriminasikan orang Islam dengan mengasingkan mereka dari kegiatan ekonomi, sosial dan kehidupan masyarakat. (Al-Zanzami Dkk, 2016)
Ketakutan dunia Barat terhadap Islam mengakibatkan lahirnya perlakuan yang tidak menyenangkan dan semena-mena terhadap Muslim di sana. Pengabaian terhadap wanita muslimah berjilbab menjadi keniscayaan perilaku yang seolah-olah dapat perlindungan.
Seperti Kasus Marwa El-Sherbini di Kota Dresden Jerman pada Juli 2009 tewas ditikam pisau sebanyak 18 kali tusukan di depan suami dan anaknya yang masih berusia tiga tahun ketika berada di pengadilan. Suami Marwa yang berusaha melindunginya ketika diserang dengan senjata tajam oleh Alex W seorang pemuda Jerman ditembak pihak keamanan pengadilan. Marwa tewas tertusuk dalam keadaan hamil 3 bulan. Peristiwa ini bermula ketika Marwa menuntut Alex ke pengadilan karena telah menyebutnya teroris hanya karena busana jilbab yang dipakainya. Atas peristiwa ini media dilarang untuk mengekspose kejadian ini karena rezim tidak mau memperlihatkan kekerasan itu. Bentuk kekerasan seperti itu dalam pikiran mereka hanya melekat kepada Islam. Nyatanya pelaku kekerasan bukanlah orang Islam.
Sebuah pembaharuan besar telah terjadi di Amerika Serikat melalui Fraksi Demokrat, DPR AS (14/12) menyetujui untuk memutuskan lahirnya regulasi anti Islamophobia. Regulasi ini akan menempatkan posisi utusan khusus di Departemen Luar Negeri, untuk memantau dan memberantas Islamophobia di seluruh dunia.
Beberapa Survei yang menunjukkan peningkatan anti Muslim di berbagai Penjuru Amerika dan dunia. Maka diperlukan respon cepat dan tanggapan kuat dari AS sebagai Negara yang didirikan berdasarkan kebebasan beragama. AS harus berjuang melawan persekusi agama terhadap Muslim dan lainnya di seluruh dunia.
Dorongan kuat lahirnya regulasi anti Islamophobia ini, terjadi setelah anggota Fraksi Republik Lauren Boebert mengeluarkan lelucon rasis dan Islamophobia terhadap anggota Fraksi Demokrat Ilham Omar dalam perdebatan di parlemen. Boebert mencemooh dan mengejek Omar sebagai anggota "pasukan jihad" legislator liberal.
Reaksi pun berdatangan sehingga menghasilkan regulasi anti Islamophobia. Tentu kabar ini merupakan kemajuan yang patut diapresiasi dalam menerapkan kebijakan penghormatan atas kebebasan beragama di seluruh dunia, terutama di AS. Diharapkan regulasi baru di AS ini merupakan angin segar bagi dunia Islam dan peradaban dunia. Karena sejatinya manusia diciptakan Allah sebagai penjaga stabilitas kemakmuran bumi.
Tugas manusia sebagai Pemakmur bumi tentu membawa kemaslahatan dan kebaikan bagi penduduk bumi. Misi mulia ini hanya diberikan Allah kepada manusia bukan kepada makhluk lainnya. Dimana para malaikat sangat meragukan eksistensi dan kompetensi manusia dalam mengemban amanah di awal-awal penciptaannya. Ketika Allah memberitahu kepada malaikat seseungguhnya Aku (Allah) akan menjadikan manusia sebagai Khaifah di muka bumi. Malaikat sontak berkata :
قالوا اتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء
Apakah Engkau ingin menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana?.
Persepsi malaikat pada saat itu menilai manusia sebagai makhluk radikal dan ekstrem. Keraguan Malaikat terhadap manusia justru dijawab Allah dengan merefleksikan ilmu pengetahuan antara manusia dan malaikat.
وعلٌم ادم الأسماء كلها ثم عرضهم على الملَئكة فقال أنبئوني بأسماء هؤلاء إن كنتم صادقين
Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, "sebutkanlah kepada-Ku nama-nama (benda) ini, jika kamu yang benar?
Sungguh malaikat tidak mampu menerima tantangan dari Allah tersebut. Kemuliaan ilmu yang direfleksikan Allah atas nama-nama benda adalah simbol-simbol pengetahuan yang tentu malaikat tidak memilikinya. Kepatuhan spiritual malaikat belum tentu bisa mencerahkan bumi. Bila dibanding dengan keimanan manusia kepada Allah yang akan berproses dari kekuatan alam pikir manusia. Keagungan akal sebagai penguatan iman menjadikan manusia lebih mulia dari malaikat dan makhluk lainnya di muka bumi ini.
Makrifat malaikat hanya sebatas apa yang Allah sampaikan kepada mereka tetapi manusia dengan akal pikirannya akan mampu memproses tanda-tanda kebesaran Allah menjadi ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan itu pula manusia akan menjadi makhluk yang beradab dalam membangun peradaban.
Hanya kesombongan sekelompok malaikat saja yaitu iblis, yang pada saat itu enggan tidak mau menerima keberadaan manusia menjadi pencerah (khalifah) di muka bumi. Tentu kedurhakaan malaikat ini berimplikasi kepada kemurkaan Allah terhadap mereka. Dan kesombongan itu pula yang menyebabkan mereka harus turun ke muka bumi demi membuktikan kepada Allah bahwa manusia hanya mesin perusak bukan mesin pencerah peradaban bumi. Karena Iblis berkeyakinan akan dapat mempengaruhi manusia kepada tabiat dasar manusia itu sendiri, yaitu meneguhkan manusia sebagai mesin perusak dan pembunuh di muka bumi.
Dengan ilmu yang Allah titipkan kepada manusia maka sifat negatif manusia akan terbelenggu dengan ilmu. Dan sebagai makhluk berilmu, Allah tugaskan manusia sebagai pemakmur bumi. Yang sesungguhnya penciptaan manusia berasal dari bumi itu sendiri.
Sedangkan Iblis akan memposisikan dirinya menjadi setan-setan yang menggoda dan menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan, kemaslahatan penduduk bumi dan menciptakan perdamaian antar sesama makhluk manusia. Kedurhakaan Iblis ini ternyata cikal bakal Islamophobia itu sudah ada sejak awal manusia diciptakan.
| Ilustrasi |
Islamophobia adalah isu klasik yang selalu disuarakan kalangan yang anti Islam. Pada dasarnya merupakan Jantung dari kekerasan dan perlakuan diskriminasi yang dihadapi umat Islam seluruh dunia. Karena Islamophobia mengacu pada ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim.
Ketakutan adalah perasaan yang tidak menyenangkan yang dipicu oleh persepsi bahaya, nyata atau dibayangkan. Islam dipersepsikan sebagai agama yang menakutkan di Barat tidak terlepas dari sejarah penaklukan Pasukan Muslim sampai ke benua Eropa.
Bagaimana para misionaris Yahudi dan Nasrani di Eropa membentuk opini terhadap pasukan Islam sebagai hantu yang menakutkan. Mesin pembunuh yang kapan saja siap membunuh lawan dengan pedang. Dengan pedang, Islam tersimbolkan sebagai agama yang membawa kekerasan.
Sejak awal kebencian mereka terhadap Islam jelas termaktub dalam Al-Qurân:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)
Perluasan dakwah Islamiyah sampai keluar jazirah Arabia membuat panas hati para misionaris. Karena Kemenangan Islam dalam penaklukan wilayah-wilayah kekuasaan Romawi dan Persia, bukan saja dapat menguasai wilayahnya tetapi mampu menarik simpati masyarakatnya. Mereka secara berbondong-bondong masuk mengikuti agama pasukan Arab yang telah menduduki tanah mereka yang selama ini di jajah oleh Ronawi dan Persia.
Perang Mu'tah (7H) dan Perang Tabuk (9H) yang dipimpin langsung Rasulullah adalah awal mula konfrontasi antara pasukan Islam melawan negara superpower Romawi. Dalam waktu terbilang singkat, hingga tahun 28H pasukan Islam sudah berhasil menaklukkan pulau terdekat benua Eropa yaitu Siprus. Setahun berikutnya Abdullah bin Amir bersama pasukannya menguasai wilayah Kerajaan Persia secara keseluruhan. Semua wilayah yg dikuasai Kerajaan Persia berubah menjadi persemaian Muslim. Banyak lahir tokoh-tokoh dan intelektualitas Muslim dari Wilayah Persia yang menyebar sampai ke Eropa Timur.
Penjajahan yang dilakukan oleh tentara Romawi dan Persia pada wilayah mereka selama ini membawa petaka di dalam kehidupan mereka. Kekuasaan Romawi dan Persia sungguh sangat merugikan penduduk setempat. Perampasan tanah berikut hasil buminya, kekerasan fisik dan mental, penganiayaan warga sipil, anak-anak dan pemerkosaan terhadap wanita menjadi tontonan setiap harinya.
Ketika tentara Arab Muslim masuk ke wilayah mereka. Dan mengusir penjajahan yang selama ini Menindas mereka bertahun-tahun. Memunculkan kekaguman di antara masyarakat setempat. Karena moral dan akhlak Pasukan Muslim jauh berbeda dengan pasukan kolonial sebelumnya. Sehingga terucap dari bibir-bibir mereka bahwa baru kali ini kami dapatkan penjajah yang menguasai bumi kami dengan tidak melakukan perampasan tanah, kekerasan fisik dan mental, penganiayaan warga sipil, anak-anak dan pemerkosaan, seperti yg dilakukan penjajahan sebelumnya.
Penguasaan zholim yang dipertontonkan oleh Romawi dan Persia di daerah jajahannya, Membangun perspektif rasional yang humanis bagi bangsa Arab Islam untuk melakukan futuhat. Penaklukan yang membebaskan bangsa jajahan dari kezhaliman di belahan dunia dalam rangka menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan yang Islam telah ajarkan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)
Peradaban baru yang dibawa Muhammad SAW di Arab. Memberi pencerahan bagi bangsa Arab bahwa tidak boleh ada kekerasan mayoritas terhadap minoritas. Dan tidak dibenarkan Bangsa yang kuat menguasai bangsa yang lemah. Walaupun itu dalam keadaan berperang. Penaklukan tentara Islam memberi perlindungan dan kenyamanan bagi masyarakat sipil. Tidak banyak korban yang berjatuhan ketika tentara Islam menginvasi tanah mereka.
Keadaan itu terucap dalam perintah Abu Bakar Ash-Shiddiq kepada pasukannya: "...Jangan melakukan penghinaan dan melenceng dari kebenaran. Jangan memutilasi jasad musuh. Jangan membunuh anak-anak, wanita dan orang tua. Jangan menebang, merusak, dan membakar pepohonan, terutama yang sedang berbuah. Jangan mengambil dan membunuh hewan ternak musuh."
Penaklukan tentara Islam memberi perlindungan dan kenyamanan bagi masyarakat sipil. Tidak ditemukan banyak korban yang berjatuhan ketika tentara Islam menaklukkan wilayah-wilayah kekuasaan Romawi dan Persia. Karena bagi Pasukan Islam menguasai bukan hal yang utama melainkan membebaskan manusia dari kezhaliman itu yg utama.
Prof. Dr. Raghib as-Sirjani mencatat Selama 10 tahun Rasulullah berperang hanya 262 Mujahid yang syahid, hanya 1% dari seluruh jumlah pasukan. Dari pihak musuh 1022 orang yang terbunuh, hanya 2% dari seluruh jumlah pasukan. Kalau dibandingkan dengan korban Perang Dunia II yang mencapai 54.800.000 orang terbunuh dari jumlah tentara yang hanya 15.600.000 pasukan. Terdapat banyak korban dari masyarakat sipil daripada jumlah tentara yang ikut berperang.
Islam sebagai agama baru ini merubah orientasi ummat arab dan membangun semangat baru buat mereka yang sungguh berbeda dengan kebiasaan sebelumnya. Islam mengajarkan bahwa segala kejahatan dan perbuatan yang merugikan manusia harus segera dihapuskan. Berdasarkan penguatan kekuasaan bahwa fungsi dan tugas manusia adalah sebagai pemakmur peradaban masyarakat (civil society). Sebagaimana petunjuk al-Quran pada surat Hud ayat 61 :
هو أنشأكم من الأرض واستعمركم فيها
Artinya: "Dia telah menciptakanmu dari Bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya".
Hanya dalam kurun 23 tahun, Rasulullah SAW membawa Islam sebagai entitas peradaban baru di muka bumi. Dalam waktu yang singkat suku Arab jahiliyah yang suka bertikai, gemar berbuat onar satu dengan lainnya, kejahatan dan kemungkaran ada dimana-mana berubah menjadi peradaban baru yang mampu mengalahkan peradaban Romawi dan Persia yang sudah sangat eksis saat itu.
Bravooo Pak Zull… Lanjutkann…
ReplyDeleteTerimakasih mas ganteng
Deleteتمام يا مولانا
ReplyDeleteشكرا يا حبيبي
Delete