| Sungai Singolot: tempat mandi santri Musthafawiyah, Batunya Merah dan airnya rasa belerang, tidak satupun ikan bisa hidup di sungai ini. |
Ayahku bertanya..
Kemana dikau menyambung pendidikanmu?
Tak tahu ayah jawabanku polos…
Gimana jika ke pesantren di tanah mandailing?
Dengan polos lagi aku menjawab.. bolehlah ayah..
Sampailah kami ke pondok tujuan di Desa Purba Baru…
Di saat para santri masih berlibur ke kampung halaman, belakangan aku mengenalnya dengan merayap.
Sepiii, sejuk udara pegunungan membuat aku terkagum kagum.
Jalan yang berliku liku di hiasi gubuk gubuk kecil seperti gubuk gubuk persawahan membuatku terkagum kagum..
Kami berhenti tepat di depan perpustakaan tanpa satupun manusia yg menyambut kedatangan kami.
Setelah melihat-lihat gedung sekolah kami pun mundur kebelakang tepatnya banjar manggis saat itu.
Aku turun dari Becak motor dan melihat-lihat gubuk kosong menambah decak kagumku..
Dan Tak kusangka di akhir susunan deretan gubuk-gubuk itu terdapat air yg sungguh jernih mengalir di sela-sela bebatuan yg berwarna-warni, aduhaiii kata hatikuu..
Aku pun langsung berlari menginjakkan kakiku di bebatuan sungai sambil mengayun-ayunkan kakiku ke air, aduhaiiii kata hatiku lagi
Aku pun terduduk di bebatuan sambil mengibas-ngibaskan air singolot dengan kaki dan tanganku, aduhaiiii bisik hatiku
Ayahku hanya memandangiku sambil tersenyum, dan mungkin berdoa agar aku mau menetap menjadi santri disini.
Kuteruskan bermain di singolot membasuh mukaku dan sejuk nyaman menyentuh wajahku Tapi capot menyentuh bibirku, aduhaiiii jerit hatiku…
Singolot meyakinkanku agar aku menjadi santri di pondok ini.
Singolot menghabiskan waktu kecilku dengan riang gembira mandi seharian tanpa kenal waktu.
Singolot menjadikanku orang yang berkepribadian tangguh, mandi, membasuh pinggan bersamaan orang lain bersenang-senang di sebelahku.
Singolot membentuk ketangguhan fisikku menyatu dengan alam, perubahan siklus air terkadang bersih dan menjijikkan tak kuhiraukan demi bersenang-senang mandi bersama teman-temanku..
Sungguh mengagumkan Singolotkuuu..
| Banjar Manggis 1992 |
| Banjar Ayahanda 1987 |
Sebuah karya puisi dari seorang santri
H. Zulkarnain Nasution
Subhanallah,,semoga ilmu yg di dapat di Ponpes mustafawiyah bermanfaat untuk orang lain,, Mantap bang
ReplyDeleteAamiiiin ya Rabb.. Terimakasih Adinda
Delete