![]() |
| Maqam Rasulullah |
Nama Kota "Yasrib" telah berubah menjadi Madinah Al-Munawaroh sejak pelarangan Rasul SAW melalui hadis-Nya "Siapa yang mengatakan Kota Madinah ini dengan "Yasrib" maka segera minta ampun kepada Allah" (HR. AHMAD). Sejak itu penggunaan Madinah menjadi lazim digunakan.
Kota Madinah merupakan tempat yang harus disinggahi oleh jemaah haji maupun umrah. Dikarenakan 10 tahun terakhir sisa dari umurnya dihabiskan Rasul SAW di kota ini maka jasadnya pun di maqamkan juga disini. Sehingga belum sempurna rasanya bila berhaji dan umrah tidak bersilaturahmi dengan Rasulullah SAW. Bentuk silaturahmi kepada Nabi adalah dengan mendatangi kuburnya seraya mengucapkan salam kepadanya.
Menurut kesepakatan ulama bahwa berziarah ke maqam Rasul adalah hal yang disunnahkan. Terlebih bila tujuan ziarah dibalut dengan tujuan ibadah karena Allah dan untuk memperkuat bangunan akhirat. Sebagaimana Sabda Nabi "Datangilah kuburan maka akan menguatkan ingatanmu untuk akhirat".
Setelah mengucapkan salam kepada Rasulullah bergeserlah sedikit ke timur disebelah Nabi ada Maqam Abu Bakar Assiddiq dan Umar Ibn Khattab. Maka ucapkan juga salam buat kedua sahabat Nabi ini. Pertemuan jemaah haji terhadap Rasul dan dua sahabatnya ini adalah hal yang sangat dirindukan. Untuk menyempurnakan ziarah di Madinah ini, Jemaah haji harus melanjutkannya ke Baqi' tempat dikuburkannya isteri-isteri Nabi, para sahabat, syuhada dan salafussolih.
Perlu diketahui bahwa tempat persemayaman Rasul dan kedua sahabatnya ini sebelumya merupakan rumah Nabi SAW dan istrrinya Aisyah. Disebelah barat dari rumah tersebut adalah pekarangan rumah Nabi yang dulu langsung terhubung ke masjid dan saat ini dikenal dengan Raudhah. Sabda Beliau "Terdapat diantara rumahku dan minbarku satu taman dari taman surga".
Di Raudhah ini, tempat cucu Nabi Hasan dan Husein bermain, saling kejar berlari-larian, mereka menaiki punggung Rasul bermain kuda-kudaan, dan main pedang-pedangan. Di tempat ini pula para sahabat Rasul berkumpul. Mereka menunggu petunjuk Rasul melalui hadis dan wahyu yang turun dari langit. Disinilah mereka shalat berjemaah dan Rasul akan naik ke mimbar menyampaikan wahyu dari Tuhannya. Maka sungguh belum sempurna bila jemaah haji dan umrah belum shalat sunnah dua rakaat seraya berdoa di Raudhah.
Tentu semangat jemaah haji dalam melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi terkhusus shalat adalah idaman setiap muslim yang sudah sampai di Madinah. Bukankah Rasul berkata "Shalat di Masjid-Ku ini lebih baik dari seribu kali shalat di masjid selainnya kecuali di Masjidil Haram". Dan shalat di Masjidil Haram seratus ribu kali lebih baik dari masjid lainnya. (HR. Ahmad).
Anjuran Rasul ini berlaku untuk shalat sunnah dan wajib. Maka hadist diatas menunjukkan keutamaan shalat di Masjid Nabawi akan Allah lipat gandakan pahalanya seribu kali lipat. Dan seratus ribu liputan pahala bila shalat di Masjidil Haram.
Saking besarnya keutamaan shalat di Masjid Nabawi ini kembali Rasul tekankan dalam hadist yang lain dari Sa'id Musaiyah, Nabi bersabda "kumpulkanlah bekal untuk mengunjungi tiga buah masjid: Masjidil Haram, Masjid-Ku ini (Masjid Nabawi) dan Masjid Aqsha. (HR. Bukhori Muslim)
Adapun keutamaan lainnya akan dibebaskan dari siksa neraka asalkan seorang Muslim mengerjakan shalat sebanyak 40 kali tanpa terputus shalat fardunya secara berjemaah. Dapat ditemukan dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "barang siapa melakukan shalat di masjidku (Masjid Nabawi) sebanyak empat puluh kali tanpa terputus maka dibebasan dari neraka, bebas dari siksa dan terhindar dari kemunafikkan." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Dalam hadis lain riwayat Anas, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa shalat empat puluh hari dengan berjamaah dan mendapati takbiratul ihramnya imam, maka ia akan ditulis terbebas dari dua perkara; bebas dari neraka dan sifat munafik." (HR. Tirmidzi).
Terlepas dari adanya perbedaan dan perdebatan dalam penilaian derajat hadis diatas. Di Madinah, khusus untuk jemaah haji Indonesia diberikan fasilitas untuk dapat shalat berjemaah 40 kali shalat di Masjid Nabawi dengan lama tinggal 8 hari. Dan juga diberikan fasilitas bus gratis untuk dapat sampai berziarah ke masjid bersejarah dan situs-situs lainnya di Madinah.
Berbicara tentang masjid di Madinah maka ada dua masjid lagi yang harus menjadi perhatian jemaah agar mendapat keutmaan shalat disitu yaitu, Masjid Quba dan Masjid Qiblatain. Shalat di Kedua masjid ini mempunyai keistimewaan tersendiri.
Semua kegiatan jemaah di Madinah itu akan dengan mudah terlaksana dikarenakan hotel tempat menginap jemaah sangat 8. Begitupun tempat-tempat yang akan dikunjungi cukup terjangkau. Di hampir setiap hotel mempunyai tempat perbelanjaan sehingga mempermudah jemaah untuk mendapatkan semuanya.
Masyarakat yang ramah dan suasana yang nyaman baik di dalam dan luar Masjid Nabawi membuat jemaah sangat enjoy beradaptasi di Madinah. Antara kebutuhan beribadah bagi jemaah haji dan instagramable telah menyatu di Nabawi. Choffe shop, framing pigura foto dan tempat2 nongkrong diluar masjid Nabawi menjadikan one stop service yang sangat mudah ditampilkan di media-media sosial. Mungkin itulah yang membuat antusiasme jamaah haji maupun umrah untuk segera sampai di Madinah.

0 comments:
Post a Comment